WASEK, KAUR KEPEGAWAIAN DAN JSP
PENGADILAN AGAMA TUAL DILANTIK
Rabu, 24 Juli 2013 merupakan hari paling berkenang bagi ketiga pegawai antara lain Ali Hanafi, SH., Rosita Pelu, SH., dan Rusman, SE.I. Dihari dalam bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan dimana para umat muslim sedunia melaksanakan ibadah puasa tersebut, lafadh sumpah jabatan masing-masing Wakil Sekretaris (Wasek), Kaur Kepegawaian, dan Jurusita Pengganti terucap. Sungguh pemandangan yang begitu khsyu dikala itu.
Pada bidang kesekretariatan Wasek adalah pencapaian karir yang begitu dibanggakan dan dicita-citakan oleh seorang pegawai pengadilan khususnya staf kesekretariatan. Alasan tersebut patut diperhitungkan mengingat komando bagian Umum, Keuangan dan Kepegawaian dibawah kendali Wasek dan jabatan ini masuk dalam strata atas pejabat-pejabat di instansi pengadilan. Jadi maju atau mundurnya sebuah satuan kerja Pengadilan berada di punggung jabatan strategis ini. Bersyukur amanah ini diberikan kepada Ali Hanafi, SH. yang dikenal tangguh dan principle.
Sementara jabatan Kepala Urusan Kepegawaian yang dipercayakan kepada Rosita Pelu, SH. juga merupakan jabatan terhormat. Segala bentuk tata organisasi administrasi urusan kepegawaian menjadi tanggung jawab beliau. “Saya masih belum percaya telah memangku jabatan ini, bagaimanapun juga kepercayaan semua pihak yang telah menunjuk kami untuk berdiri disini harus dibayar dengan loyalitas dan totalitas pekerjaan kami karena kedepannya beban tidak seringan sebelumnya. Semoga dalam perjalanannya semakin banyak ilmu yang ditimba sehingga bertambah kualitas kerja” Ucap Rosita Pelu,SH usai pengambilan sumpah dan pelantikannya.
Dilain sisi Rusman, SE.I yang pada sebelumnya mengisi pos staf panmud hukum kini telah memangku jabatan fungsional Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Tual. Penambahan ini ditimbang perlu mengingat kuantitas perkara masuk dan berjalan di instansi kami semakin bertambah, jadi perlu kiranya penambahan Jurusita Pengganti guna mempertahankan stabilitas positif pelayanan keperkaraan.
Nilai yang dapat diambil dari kegiatan formil ini ialah pesan KPA Tual. Isi pesan tersebut yang mengambil contoh bahwa jangan pernah mengutamakan IQ (intelegence Quence), yang paling terpenting dalam seni kepemimpinan adalah EQ (Emosional Quence). Hal ini terbukti, pemimpin-pemimpin beberapa negara maju ternyata mempunyai EQ yang lebih tinggi dibanding Intelegence Quence mereka, bahkan saking jauh perbedaannya. Gambaran lainya pula di beberapa perusahaan teknologi dunia ternyata sekumpulan para ilmuan dengan IQ tinggi di koordinasikan dan dipimpin menjadi tim riset penemu mutakhir oleh seorang yang mempunyai IQ rendah tetapi Emosional Quence yang lebih mumpuni.
Semoga kedepannya semangat yang baru ini bisa membawa harapan dan visi semua personel yang dipimpin kearah yang lebih maju. (Hendra Cipta, A. Md)